Dengan kerja sama antara Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat dari Universitas Gadjah Mada dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia, kami mengadakan SDG Talks dengan tema “Financing the SDGs: Decade of Actions”. Melalui acara ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pembiayaan yang berkelanjutan serta mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Acara yang diadakan di Auditorium Lantai 5, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, dibuka oleh Kepala Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi UGM, Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, M.B.A. Acara ini juga menampilkan pembicara kunci yaitu Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko dari Kementerian Keuangan, Ubaidi Socheh Hamidi.
Sebagai koordinator Unit Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Pascasarjana UGM, Muhammad Sulaiman, S.T., M.T., D.Eng., hadir sebagai pembicara bersama para ahli lainnya dalam acara tersebut. Para pembicara meliputi Setyo Budiantoro, S.T., M.A., Manajer Pilar Pembangunan Ekonomi Sekretaris Nasional SDGs di Bappenas, Deni Ridwan, S.E. Ak., M.BIT., Ph.D.
Direktur Surat Utang Negara di Kementerian Keuangan, Ir. Saiful Bahri, M.Si., Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri, Nila Murti ASSIST JP National Project Manager dari UNDP Indonesia, dan Atrida Hadianti, S.T., M.Sc., Ph.D.
Dosen di Fakultas Teknik UGM dan Koordinator PWK/RCE Youth yang bertindak sebagai moderator untuk acara tersebut.
Selama acara SDGs Talk, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan dan Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DPkM) Universitas Gadjah Mada. Kerja sama ini akan mencakup dukungan pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pengelolaan keuangan negara. Tanda tangan dilakukan oleh Sekretaris DJPPR Kementerian Keuangan Ubaidi Socheh Hamidi dan Direktur DPkM UGM Dr. dr. Rustamadji, M.Kes.
Acara ini, yang dihadiri oleh banyak mahasiswa, adalah platform yang penting untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Ini juga merupakan kesempatan untuk menyoroti peran penting generasi muda, khususnya mahasiswa, sebagai agen perubahan. Dengan partisipasi aktif dan keterlibatan mereka, diharapkan bahwa mahasiswa akan membawa inovasi dan energi baru dalam upaya bersama mencapai SDGs dan memastikan keberlanjutan serta kemakmuran bagi masa depan Indonesia.
Kami menyadari bahwa ada banyak cara dan strategi untuk mendanai Sustainable Development Goals (SDGs) secara efektif. Karena itu, kami berkomitmen untuk mengeksplorasi opsi-opsi ini dan meningkatkan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan terkait. Seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, M.B.A. dalam sambutan pembukaannya.
Salinan ini menyoroti pentingnya kolaboratifitas dalam mencapai tujuan-tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kami sebagai tim UGM merasa sangat terhormat untuk dapat mengadakan acara penting ini di kampus kami. Kita harus bekerja sama untuk menemukan dan menerapkan strategi yang efektif dalam pembiayaan SDGs, agar pembangunan yang berkelanjutan dapat dipastikan untuk generasi masa depan. Ini adalah misi kami sebagai universitas dan komunitas pengetahuan dalam mendorong kemajuan menuju masa depan yang lebih baik bagi semua orang.
Dalam pidato penutupannya, Ubaidi Socheh Hamidi menekankan pentingnya pembiayaan yang sesuai untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pembiayaan yang tepat, terutama melalui APBN, merupakan kunci utama bagi pencapaian SDGs dan tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Kita perlu memastikan bahwa sumber daya yang dialokasikan secara tepat guna dan transparan untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.
Dengan kolaborasi dan inovasi, semua tujuan dapat dicapai dengan sumber daya yang cukup. Kami yakin bahwa melalui kerjasama, kita dapat mencapai kesuksesan bersama.
Indonesia telah mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil selama satu dekade terakhir. Namun, masih ada tantangan besar yang dihadapi dalam upaya mempertahankan stabilitas dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Beberapa di antaranya adalah bonus demografi, rekonomi pascapandemi, pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, dampak dari perubahan iklim, urbanisasi, dan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab.
Dalam diskusi, Direktur Surat Utang Negara dari Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, menekankan peran APBN dalam pembangunan berkelanjutan. Hal ini tidak hanya terlihat dari penerimaan dan belanja yang dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga dari sisi pembiayaan. Pemerintah telah menciptakan inovasi dalam pembiayaan untuk mendukung proyek-proyek pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
“Dengan pendanaan inovatif, kita dapat mengumpulkan sumber daya yang signifikan untuk mendukung proyek-proyek pembangunan berkelanjutan di Indonesia, seperti SDG Bond dan SDG Bond Ritel yang akan datang untuk individu,” ungkapnya.
Menurut Budiantoro, Manajer Pilar Pembangunan Ekonomi di Sekretariat Nasional SDGs, pemerintah terus berkomitmen untuk mencapai SDGs melalui kebijakan yang inovatif dan inklusif. Dukungan ini telah ditunjukkan oleh pemerintah melalui kebijakan yang inovatif dan inklusif untuk mencapai SDGs.
Menurut Nila Murti, Manajer Proyek Nasional ASSIST JP dari UNDP Indonesia, kolaborasi adalah kunci untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kolaborasi antara sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan kelangsungan pembiayaan yang diperlukan untuk mencapai SDGs.
UNDP terus memperjuangkan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan ini,” ungkapnya dengan tegas.
Muhammad Sulaiman, D.Eng., Coordinator of Community Service Unit at UGM Graduate School, emphasizes the importance of young generations and students in achieving Sustainable Development Goals (SDGs). According to him, collaboration between academics and practitioners is crucial in creating sustainable and useful solutions.
Di Universitas Gadjah Mada (UGM), kami mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan di dalam upaya mendukung SDGs. Kami percaya bahwa mereka adalah pemimpin masa depan yang akan memperjuangkan tujuan ini dan melanjutkan upaya yang telah dilakukan sebelumnya.
Menurut Saiful Bahri, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Industri, pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia adalah investasi jangka panjang yang sangat penting untuk mencapai tujuan SDGs. Di Kementerian Perindustrian, telah diambil berbagai langkah untuk mengintegrasikan program SMK-SMTI dengan SDGs, terutama dalam hal pendidikan dan industri. Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut.
“Tujuan dari program ini adalah untuk memastikan lulusan siap bekerja dan berkontribusi dalam pembangunan yang berkelanjutan,” kata dia.